Touring Syariah Permata Depok, Silaturahmi Sepanjang 412 Km

Malam masih manja berselimut. Mata pun terasa sepat. Ramadano mengaku baru tidur sekitar satu jam. Tapi, dia mendadak melotot begitu tahu terjaga pukul 03.30 pagi.

"Waduh telat deh... 15 menit lagi harus berangkat," ujar Danu, salah seorang riders Touring Syariah Permata Depok, Jawa Barat.

Ramadano berbagi cerita hanya sempat menyeruput secangkir kopi. Ayah dari dua putra itu, langsung berbegas memanaskan motor NMax miliknya. Dano--begitu sapaannya- kemudian bergabung dengan 27 bikers untuk 'ngegas' ke Tanjung Lesung, Banten, Sabtu (07/04).

H. Kusnan tak ingin membuang waktu berlama-lama. Dia menggiring para bikers berdoa bersama demi keselamatan sebelum perjalanan. Sesuai Standar Presedur Operasional yang ditetapkan penyelenggara acara, Maryono, Touring Syariah Permata Depok berangkat pukul 03.45 WIB.

"Maklum perjalanan sangat jauh. Ini touring dengan jarak terpanjang yang pernah kami lakukan: 206 km dari Kota Depok. Jadi kami harus on time. Kami perkirakan bisa memakan waktu sekitar 8-10 jam untuk sampai Tanjung Lesung," kata Mariyono.

Ini kali keenam Touring Syariah Permata Depok menggelar kegiatannya. Menurut Mario event ini untuk mengikat silaturahmi antarwarga. Berapa pun jarak yang ditempuh bukan masalah. Terpenting katanya semua bikers enjoy dan kompak

Dani Pujiantoro menjadi RC (Rider Captain), berada di posisi terdepan. Rute melewati kawasan Depok-Dermaga IPB Bogor-Jasinga-Rangkas Bintung-Pandeglang dan Tanjung Lesung. Dani 'ngegas' motornya dengan stabil antara 60-70km/jam. Bikers lainnya mengikuti dari belakang.

Menariknya ketika suara adzan berkumandang, para bikers singgah di masjid untuk melakukan ibadah. Mereka Salat Subuh berjamaah di sebuah masjid di bilangan Bogor.

"Kebersamaan itu terasa sangat kuat. Bukan hanya ketika mengendarai motor, di meja makan, tapi juga dalam menjalankan ibadah. Saya salut dengan warga Nilam Kompleks Permata Depok," tutur Dani yang juga ketua rukun tetangga di wilayahnya.

Demi menjaga keutuhan para bikers, Dani acap mengabsen rombongannya saat check point. Jika ada yang tertinggal atau bensin tiris, mereka saling berjaga. Saat berangkat hanya 2 kali berhenti untuk isi bahan bakar dan makan atau ngupi. Candaan dan gelak tawa saat istirahat membuyarkan rasa penat.

Medan yang ditempuh saat berangkat memang relatif mudah. Meski ada beberapa kelokan dan truk di Leuwiliang dan Jasinga tidak mempengaruhi para bikers. Pun trek lurus sejauh 19 km dari Pandeglang ke arah Tanjung Lesung. Di sini para bikers bisa tancap gas hingga 80km/jam.

Panorama indah dan karakter jalan naik-turun memberi pengalaman tersendiri bagi para riders. Rombongan tiba di Tanjung Lesung pada Sabtu siang pukul 13.00 WIB. Rasa lelah terbayar dengan keindahan alam pantai.

Pantai Tanjung Lesung berada di sebelah barat Pandeglang, Provinsi Banten. Dengan luas seitar 1.500 ha, dan ditunjang dengan pemandanagan pantai yang menarik.

Usai makan siang dan istiharat sekitar 1 jam, para rombongan bergerak ke bibir pantai Tanjung Lesung. Lantas naik perahu ke Pulau Liwungan. Jauhnya sekitar 5 km dengan waktu tempuh 20 menit. Di sana para bikers uji nyali dengan permainan water sport, Banana Boat.

Hanya saja saat perjalanan kembali ke Depok, sedikit terjadi kendala. Hujan lebat mengguyur para riders sejak di Pandeglang. Mereka pun hanya bisa melaju dengan kecepatan maksimal 50 km/jam. Aspal baru mengering ketika masuk daerah Leuwiliang, Bogor.

"Jarak pandang pasti terganggu saat hujan. Jalan juga menjadi licin dan kami harus berhati-hati. Untungnya para bikers bisa langsung beradaptasi dan mampu mengatasi keadaan," tutur Budi Riyanto yang menunggang New Honda PCX 150.

Komentar