2018 Bukan Tahun Politik


KIMDEPOK-Kepala Staf Kepresidenan Jenderal TNI (Purn) Moeldoko melakukan kunjungan ke Pondok Pesantren As-Sa'adah, Bojong Pondok Terong, Cipayung, Depok, kemarin.

Kunjungan tersebut dalam rangka menghadiri Hari Lahir (Harlah) ke-3 Pondok Pesantren As-Sa'adah dan Isra Mi'raj Nabi Muhammad SAW. Dalam sambutannya dia menyampaikan ceramah berisikan materi tentang kebangsaan dan persatuan NKRI.

Dalam kesempatan tersebut, Moeldoko menyampaikan kalau dirinya tidak setuju kalau tahun 2018 disebut sebagai tahun politik. Hal ini dikarenakan semua orientasi politik bisa berujung meresahkan masyarakat.

"Saya sangat tidak setuju kalau tahun dibilang tahun politik. Sebab, perpolitikan secara umum akan meresahkan walaupun masyarakat tidak bisa dari politik," tuturnya.

Karenanya, ia mengajak kepada seluruh masyarakat untuk tetap menjaga keamanan dan mengedepankan kedamaian. Menurutnya, Ponpes adalah lembaga pendidikan paling tua dan paling diharapkan.

"Harapan para santri sebagai calon generasi muda dan alim ulama ikut bersama menentramkan dan meredam  gejolak terjadi di masyarakat," paparnya.

Moeldoko juga berharap agar para ulama turut andil dalam meredam gejolak dan penyebaran hoax yang terjadi saat ini. Ia menambahkan, ulama dan umaro adalah satu kesatuan yang tidak bisa dipisahkan.

"Karena tugas menjaga persatuan dan kesatuan bukan saja pemerintah tapi juga tugas kita bersama masyarakat. Sinergi antara ulama dan umaro harus tetap terjaga demi keutuhan NKRI," harapnya.

Sementara itu, Ketua Panitia Penyelenggara, KH. Harirudin menyatakan kalau rangkaian kegiatan Harlah ke-3 dan Isra' Mi'raj juga didahului dengan Festival Barzanji bersama Fatayat NU.

"Kita berharap bisa memberikan informasi Ponpes As-Saadah turut serta mencerdaskan bangsa dan agama. Dalam peringatan Isra' Mikraj ini diharapkan juga menjadi bagian membentuk generasi yang berakhlakul karimah," singkatnya.

Komentar