Dari Toleransi Beragama, Infrastruktur Hingga Pendidikan



KIMDEPOK - Kemajemukan agama bukan selogan namun sudah menjadi tatanan secara bersama di Kota Depok. Hal ini sesuai dengan visi kota, unggul, nyaman dan religius.
Dengan visi ini menjadikan masyarakatnya saling toleransi, menghargai satu dengan lainnya, sehingga lingkungan menjadi damai. Ditambah, bentuk perhatian terhadap stakeholder di jajaran pemerintah setempat yang senantiasa melakukan anjang sana untuk bersilaturahmi di hari besar umat beragama, dengan demikian meski perbedaan suku dan agama tali kekeluargaan semakin erat di kalangan masyarakat Depok.
Seperti yang dilakukan Wakil Walikota Pradi Supriatna  menghadiri acara keberagaman beragama di Hall Pesona Khayangan pada Sabtu (16/3) lalu.
Pradi mengungkapkan, kehadiran dirinya di acara ini karena semua yang hadir merupakan warga Depok yang mungkin memiliki latar  belakang yang berbeda, namun bisa memberikan kontribusi positif dalam pembangunan di kota ini.
“Jadi, yang menjadi insinyur sipil, dokter, pengusaha, pendidik, dan profesi lainnya ketika ini dipadukan akan memberikan kontribusi dalam pembangunan,” terangnya, didampingi Hendrik Tangke Allo selaku Ketua DPRD Kota Depok.
Kota Depok, diakui Pradi, memiliki program pembangunan sesuai RPJMD 2016-2021. pembangunan ini dimusrenbangkan dari tingkat kelurahan dengan mendapatkan masukan atau usulan dari warga.
Selanjutnya penajaman musrenbang dilakukan di kecamatan, dan tingkat kota, termasuk pokok-pokok pikiran para legislatif, hasilnya pada 2019 akan diwujudkan.
“Jadi, usulan pembangunan ini diawali dari warga, namun tidak keluar dari RPJMD,” tandasnya.
Dengan visi Depok tersebut, tidak hanya toleransi dalam beragama, namun juga unggul dalam pembangunan infrastruktur meskipun dilakukan secara bertahap. Pembangunan tersebut di antaranya, jalan lingkungan, sanitasi, Rumah Tidak Layak Huini hingga sarana dan prasarana pendidikan.
Sarana dan prasarana pendidikan dari mulai gedung sekolah pembangunannya dilakukan secara estafet namun tepat sasaran khususnya bagi sekolah dasar negeri dan sekolah menengah pertama negeri yang merupakan kewenangan Dinas Pendidikan Kota Depok.
Bahkan, anggaran 2018 ini, Pemkot Depok melalui Dinas Pendidikan telah megalokasikan dana Rp20 miliar untuk pemenuhan sarana dan prasarana pendukung, seperti tambahan peralatan komputer, hingga sarana dan prasarana belajar.
Semua itu dilakukan agar sekolah di Kota Depok dibawah Dinas Pendidikan secara langsung bisa semakin maju dan berkembang sesuai harapan bersama.
“Tujuan pemenuhan sarana dan prasarana sekolah ini agar sekolah ini semakin maju, sehingga pelajar dari Depok bisa sejajar dengan sekolah lainnya yang berhasil meraih prestasi di tingkat daerah, nasional hingga internasional,” kata Mohammad Thamrin, selaku Kepala Dinas Pendidikan dalam acara Lomba Pendidikan pada, Kamis (14/3) lalu di kawasan Grand Depok City.
Adapun prestasi yang pernah di raih, diungkapkan Thamrin, pada Lomba O2SN tingkat nasional beberapa medali emas di cabang renang di raih. “Ini salah satu prestasi yang membawa nama Depok di tingkat nasional,” terangnya.
Kedepan, jika sarana dan prasarana tersedia tidak menutup kemungkinan prestasi lainnya akan dicapai. Tidak hanya itu, setiap prestasi yang diperoleh siswa, pihaknya juga memberikan reward berupa tabungan pendidikan nilainya jutaan rupiah. Hal ini diberikan agar para siswa termotivasi dalam berbagai bidang untuk meraih prestasi. 

Komentar