Rusunawa Depok Sepi Peminat, Ini Terobosan UPT



KIMDEPOK - Keberadaan Rumah Susun Sewa (Rusunawa) Depok di wilayah Kelurahan Cilangkap, Kecamatan Tapos masih sepi dari penghuni. Pasalnya, rumah susun yang dibangun sebanyak 286 unit yang terbagi empat tower hanya terisi 70 unit atau 70 Kepala Keluarga (KK). Sepinya penyewa lantaran di lokasi tersebut tidak dilengkapi sarana dan prasarana yang memadai seperti lift maupun tangga jalan, sehingga penyewa enggan mengisi tower yang berada di lantai tiga dan empat.
“Peminatnya Rusunawa masih terbatas sekali, sekarang ini baru 70 KK 286 unit yang tersedia di empat tower,” ujar Tedy Mulyono selaku Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Rusunawa kepada Metro Depok ketika menghadiri acara penyembelihan hewan kurban di IPLT, Kelurahan Kalimulya, Kecamatan Cilodong, kemarin.
Terbatasnya jumlah pengunjung, diungkapkannya, lantaran Rusunawa yang berdiri sekitar 10 tahun lalu oleh pemerintah pusat, kemudian baru diserahkan ke Pemkot Depok pada April 2017 tidak dilengkapi sarana dan prasarana penunjang, seperti tidak tersedianya lift, kelantai tiga dan empat. Dengan tidak tersedianya sarpras tersebut kemungkinan yang membuat enggan warga menyewa di lokasi ini.
Namun, dikatakan lebih lanjut, pihak UPT kini sedang melakukan berbagai terobosan agar Rusun tersebut segera terisi penyewa sehingga bisa terpenuhi.
“Cara yang akan kami lakukan membangun sarana dan prasarana yang dibutuhkan sehingga menyedot perhatian masyarakat yang berpenghasilan pas-pasan untuk menyewa Rusunawa,” tuturnya.
Terlebih, lanjut dia, bahwa Rusunawa ini bukan hanya warga Depok saja yang bisa menyewa, termasuk warga lainnya, dan itu tercantum dalam aturan baku.
“Jadi, bagi warga di luar Kota Depok dipersilahkan menyewa di Rusunawa asalkan dilengkapi domisili asal,” terangnya.
Mengenai biaya sewa, dijelaskannya, sesuai retribusi untuk lantai dasar dikenakan tarif sewa Rp250 ribu per bulan, tower kedua Rp225 ribu per bulan, kemudian tower ketiga Rp200 ribu per bulan, dan tower keeampat Rp175 ribu per bulan. Rusunawa ini dilengkapi listrik dan sarana air bersih.
“Bagi penyewa jangan ragu untuk menyewa karena retribusinya terjangkau,” tuturnya sambil berpromosi.
Ketika ditanya target retribusi, Tedy menjelaskan untuk tahun 2017 ini target yang ditetapkan pihak terkait hanya Rp35 juta per tahun.
“Jadi, targernya belum besar karena belum semuanya terisi, namun kedepannnya diharapkan rumah susun ini akan ramai dengan adanya berbagai inovasi,” pungkasnya.

Komentar