Ribuan Jamaah Padati Haul Pendiri Pesantren As-Salamah



KIMDEPOK - Ribuan jamaah menghadiri acara haul ke-14 pendiri Pesantren As-Salamah, Bojong Pondok Terong, Cipayung, Almarhum KH. M. Thoyib Mughni, baru-baru ini.Pengasuh Pesantren As-Salamah, KH. Bahruddin Toyib, mengatakan haul tersebut bertujuan mengenang dan mengingat perjuangan almarhum. Sosok almarhum diyakni bisa menjadi teladan  bagi keluarga, masyarakat dan jamaahnya.
” Haul ini juga bagian dari upaya mengenalkan sosok almarhum bagi jamaah yang belum mengetahui perjuangannya.  Almarhum adalah pendiri Pesantren As-Salamah yang sudah meluluskan ribuan santri,” ujarnya. kemarin.
Rangkaian acara haul dimulai dengan pengajian membaca Alquran di makam,, dilanjutkan dengan dzikir, tahlil, pembacaan maulid, serta tausiah agama oleh habaib dan ulama.
“Untuk lebih afdholnya ada tausiyah ada tausiyah dan doa. Kita berharap bisa meneladani dan melanjutkan perjuangannya,” harapnya.
Bahruddin mengungkapkan almarhum adalah sosok pendidik sejati. Beliau lahir pada tahun 1934 di Bojong Pondok Terong, Depok. Dalam pendidikan, almarhum belajar di Sekolah Rakyat dilanjutkan ke Madrasah Al-Hidayah, Rawa Denok. Selanjutnya, masuk ke Pesantren Sirajul Athfal Tipar di Sukabumi dan lima tahun di Pesantren Al-Masthuriyah.
“Dari pengalamannya dimulai mengajar di majelis taklim. Akhirnya, pada tahun 1970-an membuka pesantren dan terus berkembang sampai saat ini, mulai dari PAUD, RA, SDI, SMPI, SMK As-Salamah dan Pondok Pesantren. Santri saat ini yang mukim dan kalong ada 1.500 orang. Ciri khas Pesantren salafi modern berdasarkan Aswaja,” papar putra kedua almarhum ini.
Menurutnya, almarhum adalah orang yang keras dalam mendidik anak-anaknya. Beliau juga senantiasa menanamkan  nilai agama dan mengedepankan akhlakul karimah pada putra-putrinya. Selain itu, banyak jamaah yang sudah merasakan metode yang digunakan dalam mengajar Agama Islam  di sekolah maupun masyarakat.
“Banyak ustaz di Depok yang mengaku banyak menimba ilmu darinya. Salah satunya, bisa membaca kitab kuning atau ilmu nahwu. Secara khusus, semasa hidupnya berpesan agar terus mengembangkan  pesantren tanpa harus meminjam ke bank dalam pembangunan. Mimpi kami dalam melanjutkan perjuangannya adalah dengan membangun Perguruan Tinggi As-Salamah,” tuturnya.
Sementara, Walikota Depok Mohammad Idris Abdus Somad memberikan apresiasi untuk peringatan haul tersebut. Menurutnya, haul bertujuan untuk mengingatkan pada kematian.
“Dari acara haul kita bisa meneladani sosoknya dan melanjutkan perjuangannya. Kita berharap ke depan pemimpin Depok dari kalangan santri,”ujarnya diamini para santri dan jamaah
Salah satu penyelenggara kegiatan, Ustaz Ahmad Badrul Ihsan mengaku dalam kegiatan tersebut juga ada penampilan dari santri, yaitu pembacaan Qiroatul Kutub dan Hifdzul Quran.
“Haul juga bagian dari silaturahmi para ulama, habaib dan alumni As-Salamah. Semoga bisa memberikan manfaat bagi masyarakat pada umumnya,” harapnya.

Komentar