SMAN 4 Depok Larang Siswa Gelar Aksi Corat Coret



KIM DEPOK - Corat coret bisa dibilang menjadi sebuah tradisi bagi para siswa selepas Ujian Nasional (UN). Atas dasar tersebut, Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 4 Depok bersama pihak Bimas Kepolisian Sektor Tapos mengumpulkan siswanya sebelum pelaksanaan ujian terakhir di Aula Pendopo SMAN 4 Depok, Kamis (13/04/17).

Kepala Sekolah SMAN 4 Depok, Umar menjelaskan, pemanggilan dan pengumpulan para siswa ini dimaksudkan untuk memberikan arahan terkait larangan corat coret usai pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK). Sebab, aksi corat coret usai UNBK dinilai tidak bermanfaat dan dapat menimbulkan keresahan untuk orang lain.

"Jangan coret baju maupun dinding bangunan. Tak hanya itu, kami juga melarang mereka melakukan konvoi selepas ujian ini," tuturnya ketika dihubungi.

Dalam kesempatan tersebut, lanjut Umar, pihaknya menghimbau kepada para siswa untuk mengumpulkan baju bekas sekolah yang masih layak untuk disumbangkan kepada siswa yang kurang mampu. Ia juga berharap tradisi buruk tersebut dapat hilang dan tidak kembali terjadi lagi di generasi selanjutnya.

"Semoga generasi selanjutnya juga tidak melakukan aksi coret baju usai ujian," katanya.

Ketika disinggung pelaksanaan UNBK di hari terakhir, dirinya menegaskan semuanya berjalan dengan lancar. Sebab, SMAN 4 Depok memakai alat pendukung seperti generator sebagai sumber aliran listrik. Tujuannya adalah ketika terjadi aliran listrik padam UNBK tetap berjalan tanpa ada hambatan.

"Sebagai cadangan energi bila mati lampu," tutupnya.

Komentar