Kekurangan Tenaga Kerja, Hanif Dhakiri : Pesantren Punya Potensi Menguranginya



KIM DEPOK - Pesantren memiliki potensi besar dalam mengisi kekurangan tenaga kerja. Pasalnya, pesantren telah memiliki modal tersendiri dalam mencetak lulusan yang berkarakter, integritas dan lainnya. Hal tersebut diungkapkan Menteri Tenaga Kerja (Menaker), M. Hanif Dhakiri di acara Harlah Pesantren As-Saadah, Bojong Pondok Terong, Cipayung, Minggu (16/04/17).

"Justru Pesantren itu sangat besar potensinya  dalam mengisi kebutuhan kekurangan tenaga kerja. Sebab, salah satu kekuatan tenaga kerja  saat ini adalah pada soft skill," tuturnya kepada pewarta usai acara.

Menurutnya, pesantren telah menjalankannya melalui proses pendidikan karakter, budi pekerti dan lainnya. Banyak pesantren yang memberi nilai tambah melalui peningkatan kompetensi. Seperti, Pesantren yang mempunyai pelatihan kerja, pelatihan Las, IT dan lain sebagainya.

"Jadi Pesantren itu sudah lakukan semuanya dan saat ini hanya perlu di masifkan lagi," katanya.

Ketika ditanya terkait peluang lulusan Pesantren yang tepat untuk mengisi lapangan pekerjaan, Hanif Dhakiri menjelaskan, Pesantren dari segi inverstasi harus dinamis lihat pasar kerja. Ia menilai, dinamika pasar kerja berjalan secara dinamis yaitu ada pekerjaan yang hilang dan pekerjan baru yang muncul.

Ia memberikan contoh, dahulu masyarakat menggunakan surat tulisan untuk menyampaikan pesan kepada orang lain. Namun, dengan berkembangnya teknologi, saat ini sudah ada SMS, WA, Facebook atau Medsos lainnya. Sehingga, kebutuhan untuk surat sedikit dan pekerjaan itu berkurang.

"Pesantren harus bisa melihat dinamika pasar. Sebab, ada pekerjaan lama yang hilang dan pekerjaan baru yang muncul," paparnya.

Hanif Dhakiri juga mengatakan, terkait persaingan global dalam mengisi kebutuhan lowongan pekerjaan dengan cara bagaimana Pesantren meningkatkan SDM, serta melakukan antisipasi perkembangan pasar tanpa hilang jati diri. Tak hanya itu, pendidikan jati diri, nasionalisme, etos kerja, cinta tanah air, kebangsaan, serta NKRI jangan sampai hilang.

"Pesantren memiliki itu semua, tanpa menghilangkan jati dirinya yang sudah menjadi ciri khas dan kekuatan," tutup Hanif Dhakiri.

Komentar